Sambil memasak aku memikirkan Snake dan 4 buah Fuse RVCo yang sering diceritakan oleh Snake senior sebagai benda yang sangat berbahaya, Fuse itu adalah sejenis prototype dari Fuse berkekuatan tinggi yang sedang dalam pengembangan untuk fungsi militer atau mungkin lebih dari itu. Snake Senior selalu terlihat sedih saat menceritakan tentang Fuse itu dan apa yang telah terjadi pada keluarganya karena benda-benda itu, kupikir hanya Mike yang benar-benar mengetahuinya karena mereka selalu mabuk bersama. Aku hanya berharap Snake tidak menjualnya kemanapun juga karena sekali Fuse itu kembali ke pasar aku tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi, karena Snake Senior selalu mengatakan hal yang sangat buruk akan terjadi.
Denting piano terdengar begitu indah mengema di seluruh ruangan membuat perasaanku menjadi teduh, entah sudah berapa lama sejak piano itu tidak berbunyi, mungkin 10 tahun, dan nada-nada indah melayang keluar menyatu dengan suara-suara binatang malam. Oh hatiku menjadi teduh, tanganku masih bergerak mengoreng daging dan membuat beberapa roti panggang untuk makan malam disertai sedikit salad dan meletakkannya diatas meja, sebagian kusisihkan pada mangkuk makan khusus Kuro dan menambah sepiring kecil dengan susu dan daging untuk anak kucing.
“Flo, makan malam,” panggilku setelah denting piano berakhir dan dia langsung berdiri menuju meja makan. Gadis yang penurut, aku menatap Flo di depan meja makan dan bertanya-tanya dalam hatiku, sudah berapa lama sejak ada tamu yang menemaniku makan malam, selama 10 tahun ini hanya ada aku dan Kuro. Ada begitu banyak pertanyaanku pada Flo tapi aku takut saat aku bertanya berarti aku harus memulangkannya. Mungkin dia juga punya alasan khusus untuk dirinya sendiri dan pada saat dia siap dia akan menceritakan semuanya padaku tanpa perlu kutanya, aku hanya perlu menunggu, untuk saat ini aku akan mendiamkannya. Aku masih menginginkannya di tempat ini lebih lama.
Flo duduk dan memulai makan malamnya. “Bajumu kebesaran,” kataku menatap dirinya sambil menikmati makan malamku, “ Mungkin kita bisa ke kota besok pagi untuk memberi pakaianmu, aku bisa mengantarmu sebelum aku pergi ketempat kerja.”
Flo hanya mengangguk sambil mengunyah makanannya.
Berpikir hingga kesana aku segera mengeluarkan kartu pendudukku yang berbentuk telur bundar namun tipis dengan ketebalan 1 centi, orang-orang memanggilnya Oall, aku menekan sebuah tombol di sana untuk memeriksa rekeningku dan melihat jumlah tabungaku 2.675 Zion. Membeli sepotong pakaian tidaklah terlalu mahal berkisar 10-25 zion per setnya. Pikiranku terus berputar-putar pada Fuse itu dan menekan sebuah tombol pada Oall untuk menghubungi Snake, fungsi Oall ini merupakan mini computer yang mencakup keseluruhan dan termasuk telepon genggam, namun hanya kelas 1 dan kelas 2 yang memilikinya, sedangkan Oall Snake merupakan Oall dari pasar gelap milik penduduk kelas 2 yang telah meninggal dan dihack secara ilegal.
“Snake,” panggilku setelah terdengar suara dari Oall.
“Jaime?”
“Snake, aku ingin membeli sebuah Fuse itu seharga 2.500 zion.”
“Maaf, Jay. Aku sedang melakukan transaksi dengan Hudson,” balas Snake tertawa dan aku dapat mendengar suara tawa Hudson, seorang penadah barang untuk black market. “Demi Ayahmu Snake, sisakanlah sebuah untukku untuk mengenang Snake Senior.”
“Tidak bisa, Jay. Hudson mau membelinya seharga 3.000 Zion perbuahnya kamu kalah harga, ini tidak ada hubungannya dengan hubungan kita dan Ayahku.”
“Snake, 2.500 zion dan 4 buah Fuse Tripod tawaran terakhirku,” Sahutku.
Snake terdiam… cukup lama, “Datanglah ke tempat Hudson sekarang, Jay.”
“Dalam 15 menit, Snake.” Aku menutup Oall dan segera berdiri. “Flo, nikmati makan malammu, setelah itu kamu boleh melakukan apapun yang kamu inginkan, jangan menungguku pulang,” kataku sambil mengambil sebuah jaketku, mengambil 4 Fuse dari ruang kerjaku dan memasuki belakang rumah serta membuka sebuah garasi kecil, untuk menemukan sebuah mobil kecil bermesin tunggal bernama Ridez untuk dua orang milik Ayahku yang telah kuperbaiki.
Aku menaiki Ridez dan memasukan Fuse milikku yang segera menghidupkan mesinnya dan membuatku melayang di atasnya. Tanganku memegang dua buah stang pengendaranya dan kakiku menekan control pengendali energi mesin yang segera membuatku melayang setengah meter di atas jalanan. Mengerakan kaki yang lain mesin ini langsung meluncur maju menerjang udara dingin untuk segera menuju ke toko Hudson di Pasar gelap yang membuat rambutku berkibar.
Bagaimanapun juga aku harus mendapatkan Fuse itu, setidaknya satu buah.
Dalam 10 menit aku tiba di tengah keramaian pasar gelap yang didominasi oleh para masyarakat kelas 3, Ridezku berhenti di sebuah toko yang kumuh dan terlihat Snake di sana sedang mabuk bersama Hudson. “Jay,” teriak Snake dan Hudson menatap kearahku, “Jay.”
“Snake, Hudson,” Kataku dan melihat kotak kecil di tengah mereka berdua, kotak berisi Fuse. Tanganku bergerak mengeluarkan sebuah kantung kecil berisi 2.500 Zion yang kutarik dari rekeningku di tengah perjalanan karena di tempat ini tidak menerima apapun kecuali Tunai dan melemparkannya kepada Snake, uangmu dan 4 buah Fuse di dalamnya. Tangan Snake memegang uang itu dan melihat isinya serta mengeluarkan 4 buah Fuse di dalamnya untuk diperlihatkan pada Hudson dan Hudson mengeluarkan kaca pembesarnya untuk menelitinya, “Hmm.. Fuse ini masih bagus dan belum ada tanda-tanda bocor, 100 Zion untuk satu buahnya.”
“Hudson,” teriakku, “Kamu bisa menjualnya 250 Zion untuk setiap bijinya, kita semua mengetahuinya.”
“150 Zion untuk setiap buahnya mengingat teman lama,” tambah Hudson tersenyum lebar.
Snake tertawa dan membuka kotak Fuse itu di hadapanku, “Merah, Kuning, Biru dan Hijau silahkan di pilih mana yang hendak kamu jadikan kenang-kenangan Jay, aku sudah menganggapmu sebagai saudaraku sendiri, jangan katakan jika aku tidak menghargai hubungan kita dan Ayahku.”
Mataku menatapnya dan hampir memakinya, sejak dahulu dia tidak memperdulikan apapun juga kecuali uang, menatap keempat Fuse itu, aku teringat kembali pesan terakhir Snake senior saat menyerahkan benda ini padaku.
“Jay, jika kamu tidak dapat melindungi semua ini, hancurkanlah semuanya terutama yang berwarna merah, apapun yang terjadi jangan biarkan Fuse ini jatuh ke tangan orang lain.”
Aku menduga yang berwarna merah tentu merupakan yang paling berbahaya dari keempat Fuse tersebut dan mengambilnya. Aku tidak bisa menyelamatkan benda ini karena jatuhnya juga ke tangan anaknya sendiri, setidaknya yang berwarna merah masih dalam pengawasanku. Tanganku memegang Fuse merah berbentuk persegi kecil itu dan menatap Hudson, “Kemana kamu akan menjual ke tiga Fuse ini Hud?”
Hudson pria botak gemuk tersenyum menyambut kotak itu dengan kedua tangannya yang merupakan artificial, karena dia dulu juga adalah mantan pemulung yang kehilangan kedua tangannya akibat ledakan Fuse bocor, menaikkan bahunya dan menyentuh ketiga Fuse itu, berkata, “Fuse RVCo, sekitar puluhan tahun lalu, orang-orang dari Tripod dan Eisenn pernah ramai mencarinya mungkin mereka masih berniat sekarang, karena tidak ada lagi orang yang mencari Fuse RVCo untuk android bekas RVCo.”
“Apa kamu akan menghubungi mereka?” tanyaku.
Hudson tertawa, “Tentu saja, kalau tidak kemana aku harus menjual benda semahal ini.”
Aku mengangguk dan berbalik meninggalkan mereka menaiki Ridez serta berbalik kerumah. Saat membuka pintu rumah kembali aku disambut oleh suara denting piano yang indah membuat pikiranku tenang untuk sesaat dan segera duduk di sebuah kursi di ruang tamu, melihat punggung Flo dan rambut panjang merahnya begitu indah terurai. Tangannya bergerak cepat memainkan piano dan mengeluarkan bunyi-bunyi yang sangat indah. Pikiranku yang terasa ruwet perlahan-lahan terurai dan tanganku mengeluarkan Fuse RVCo berwarna merah dan melihatnya, tidak mengerti arti dari sebuah Fuse ini dan meletakanya di atas meja.
Tak lama kemudian anak Kucing itu melompat naik ke atas meja dan menatap Fuse tersebut, bergerak berputar-putar menatap Fuse dan mengunakan tangan kecilnya untuk memutar Fuse tersebut dengan perlahan-lahan, cukup menarik melihat anak kucing itu menemukan mainannya. Saat denting piano berhenti aku menatap Flo dan berkata, “Flo pergilah tidur di kamar tadi besok pagi aku akan membawamu ke toko baju besok pagi.”
Flo menatapku dan berkata,” Ya,” kemudian berdiri dan naik keatas ruangan. Wow, aku tidak menyangka dia akan sepatuh itu, aku pun segera berdiri dan mengambil Fuse itu menuju ke ruang kerjaku yang merupakan bekas ruang studio dan meletakan Fuse tersebut di antara 2 Fuse lainnya yang tersisa milikku di samping komputer dan kepala-kepala android serta berbalik menuju ke lantai atas untuk tidur.
“Matikan lampu,” kataku dan semua lampu di ruangan tamu dan lantai satu padam, “Huamm…” hari yang melelahkan dan tubuhku masih kesakitan akibat luka, begitu tubuhku menemukan tempat tidur, aku langsung tertidur sepenuhnya.
****
Oke... Mike Snake... milik dikau sekarang..... semua alur sudah saya paksakan untuk mengalir hehehehe. .. . konfliknya dah mulai memanas. . .Rui tetap ingat tugas kuliah dan hidup nyata yang paling penting yah...
Love you Rui. .. jangan memaksakan diri sayang