Ndag tau :)

‎"Tolong belikan kecap sachet ke toko didepan itu" tukas mama, aku segera melangkahkan kakiiku. Aku mendengar rintik hujan yang cukup sedag, akhirnya aku memutuskan untuk memakai payung. Dengan sendal merah butut pemberian mama satu tahun yang lalu, aku mneyusuri setiap rumah-rumah yang cukup rindang . Banyak orang yang mengatakan bahwa rumah-rumah diperkampungan ini sangat tertata rapi, memiliki kesan indah dan membuat orang-orang mengira kampung ini adalah perumahan. Aku berjalan melewati beberapa anak-anak yang sedang bermain dibawah derasnya air hujan. Aku teringat masa kecilku, Ketika itu aku gemar sekali bermain hujan-hujannan seperti anak kecil yang baru saja aku lalui, aku tak ubahnya seorang gadis kecil yang nakal, yang lebih suka bermain dengan anak laki-laki yang gaduh dibandingkan dengan anak perempuan yang cengeng , yang sebentar-sebentar sudah mengaduh pada sang ibu. Aku teringat kelakuanku sedari kecil yaitu menggoda anak perempuan hingga ia pun menangis dan berhambur kedalam pelukan sang mama. Aku terkekeh mengingat masa kecil itu. Mungkin anak-anak yang tengah melihatku mengira aku tersenyum-senyum pada mereka. Namun peduli apa aku pada mereka, aku hanya ingin menikmatii masa yang jarang sekali aku temui, yaitu hujan yang begitu indah bagiku. Aku terdiam sejenak dan kemudian melanjutkan perjalananku. Ketika aku telah mendapatkan apa yang mama minta, yaitu 3 sachet kecap manis, aku langsung bergegas pulang dengan mengayun-ayunkan ujung payung yang aku pegang.

.
.
.(penggalan cerpen yang aku sendiri tak tahu apa judulnya dan kapan cerpen itu ada)

pokoknya nulis apa aja yang ada dibenakku

hihihi, setelah baca, aku juga "ndag tahu" harus komen apa sebelum cerpennya jadi. Ayo selesaikan.....

heheheh ,, itu sebenarnya cuma status di fb .. setiap aku buat cerita nggak pernah ada awal, tengah , akhir, puncak .. apapun. yang ada hanya penggalan cerita .. kebiassaan yang membingungkan

ini cuma tulisan iseng tanpa ada kelanjutannya ya?

hem, ini masih mentah ya menurutku. coba diutek-utek lagi.
waktu kejadian hujan-hujanan itu, mungkin bisa disisipi kenangan tak terlupakan. bisa apa saja.

dimasukin apa aja, bener tuh kata vera..
ayo semangat nulisnya, bela!