Tulis Puisi tersakti lu di sini !! [MASTER2 MOHON KRITIK NYA :D]

oke..
ruangan ini khusus disediakan untuk nunjukin jati diri tiap member
minimal buat ngenalin diri sendiri akan gaya lu, atau mulai menetapkan apa gaya lu

buat pemula (kyk gw), justru ini kesempatan buat belajar...

selamat tunjukin gaya bahasa andalan lu, filosofi hidup lu, dll. di puisi yg lu taro di sini

Quote :

KETENTUAN
tiap member hanya boleh post maksimal 2 puisi dalam satu posting

tiap member kudu ngasih komentar minimal ke 1 puisi terakhir sebelum puisinya sendiri :cheers:
(dan komentar harus detil, jangan cuman "lumayan" ato "keren bro ". kritik lebih baik )

siapa aja yg ngelanggar siap2 terima ganjaran yg belum ditentukan (minta usulnya dong para sesepuh :p)

moga2 rame disini.. amin3..!

pertama2...
gw bakal mulai duluan

gw sendiri sering bermasalah dalam nulis puisi
byk orang yg baca bilang, "gak ngerti.." ato "terlalu berat bahasa lu.."
kenapa ya? menurut elu2 pada??

coba cek dulu dah nih.. ini 2 puisi yg paling gua suka bikinan gw
(suka bukan berarti bagus yee.. :p)

cekidot

Quote :

SURAT KEPADA POHON

Aku minta maaf
Kalau satu masa singkat kita bertemu
Tak cukup tuk sekedar saling berbisik
yang mungkin buat kita saling tak paham

Engkau bukan Dewi Kamaratih
Karena jelas kita tak kenal abadi
Aku telah jahat padamu
Sedang kau... mungkinkah ada simpati?

Ya... sayang bahasa kita mungkin bermusuhan
Kau tak mengerti duniaku
Dan aku tak duduk di kasta yang sama denganmu
Hanya seringnya saling melihat... hanya

Taukah kau aku ingin tahu bahasamu
Bicaralah padaku...

06 06 2011, Semasa lagi sebelum kita dewasa

Quote :

NULIS

Kugurat2 alur nya dalam khayal
Masih kabut... biru pekat
Lari sana sini k'liling2 sampai ke awang2
Di realita dan sosialita

Menukar wujud
Mencipta gambar
Rasa jadi kata
Hah! Sampai imsomnia aku...

Akhirnya, tuk dirasa lagi
dan dimengerti lagi

Kah kan mungkin ditulis lagi ?
Tak mengerti juga aku
Tak terpancing mata tuk mengerti...

Supaya, kita bisa berbincang
Lewat kebisuan
Kutuliskan sejudul tulisan ini

Kah kau rasakan kita berbincang ?
yang tentunya dalam kebisuan

dalam kabut2 biru 16 06 2011

buat bang senandungjalan

sebenernya dari pilihan kata bagus bang, serius..

tapi kok saya gak dapet feelnya ya pas baca? mungkin karena saya gak ngerti maksud puisinya bang

*jadi pengen ikutan

diksinya udah bagus. aku hampir ga bisa nemu kecacatan dari puisi yg senandung bikin. jujur, kayanya aku nemu 'gaya' penulisan yg sama. jadi, ga terlalu sulit nemuin arti dari apa yg kamu tulis :geek:

mino.. submit puisimu..

ilhammenulis wrote:

mino.. submit puisimu..

akang dulu ah...

satu dulu ah.. ini salah satu yang paling saya suka

ilhammenulis wrote:

Heartbreak Series #8

Untuk terakhir kalinya

kau tak perlu membacanya jika tak ingin.

Ini yang terakhir.. setelah ini tak sudi kubuang isi pena dan kepalaku untukkmu.

Inilah aku, yang hidup di dunia kata-kata. yang terbiasa memaknai rasa lewat bisikan aksara dan torehan pena. tapi rupanya metaforaku tak lagi memiliki arti untukmu, bait-bait indahku telah sukses kau bunuh.. dan segala hasrat yang selama ini kuungkap lewat deretan kalimat hanya kau anggap angin lalu.

aku salah, itu kuakui..

seharusnya aku memahami, realita dan fiksi sama sekali tak sehati. mereka adalah dua kontradiksi yang tak saling mengisi, saling membenci karena merasa dapat berdiri sendiri. satu menghujam menjejak bumi, lainnya mengepak menapak langit.
ya, itulah kita.

Seharusnya aku menyadari, selayaknya kau seharusnya memberi tahu.. selama ini aku menanti sebuah harapan tak berisi, sebuah impian yang mati. kusangka aku menanti hatimu yang terkunci agar mau membuka diri. aku salah, selama ini pintu hatimu selalu terbuka.. kecuali untukku.

kurasa kau sudah tahu.

aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu..

tapi kau tak mau tahu, dan memilih untuk tidak perduli..
padaku, pada perasaanku, dan pada pesan-pesan yang kutinggalkan untukmu.

jadi jangan salahkan jika akupun bersikap seperti itu padamu. karena aku tak sudi menunggu sesuatu yang abadi, aku tak ingin selamanya menanti..

aku memilih untuk meninggalkan cintaku, dan membawa kembali hatiku yang kutitipkan padamu..

kuharap kau mengerti.

sekarang, aku akan bangun dari mimpi, dongeng horor yang kusangka cerita fantasi akan segera berganti, dan walaupun saat terjaga aku menemukan diriku hanya seorang diri, aku takkan lari. karena aku yakin itu masih lebih baik dari memimpikanmu yang tak hakiki.

dan, akupun hanya bisa berharap pagi segera menepi, menebarkan kehangatan sinar mentari di hatiku yang kini kupeluk kembali, dalam keadaan terkunci.

dan jangan harap kudoakan kau bahagia bersamanya, itu takkan mungkin kulakukan..
aku hanya berdoa, agar suatu hari kau mengerti, dan merasakan apa yang kurasakan untukmu saat ini.

dan kuharap kau menangis, karena akupun begitu.

Juli 2010

hm... kalo kata aq puisi kang ilham terlalu harfiah kang. coba pilih diksi yg lebih banyak konotasinya. terus bahasanya juga lebih kaya novel atau cerita d bandingin puisi.

ini salah satu sajak favorit di blog punyaku.

Quote :

Crying in The Rain

Dan aku menangis seiring dengan hujan yang membasahi tubuhku dan meluluhlantakan pikiranku. Aku terdiam dalam tangis diiringi irama hujan yang tak kunjung berhenti.

Aku kembali berjalan ditemani oleh aliran tangis yang bersatu dengan hujan. Berjalan di jalan setapak yang aku sendiri tak tahu di mana ujung dari jalan ini. Mungkin aku akan berhenti sejenak untuk melepas lelah. Tapi aku tak kunjung menemukan ujung jalan tersebut dan aku sadar aku tak dapat berhenti. Tidak sekarang! Karena aku harus menemukan semua kepingan hatiku yang terlanjur hilang ditelan tangisan dan hujan.

Tangisanku dan hujan...
Bagaikan dua lembar kertas yang bersatu dengan lem. Dan mereka selalu berhasil untuk meluluhlantakan perasaanku.

Tapi aku tak peduli. Aku senang menangis dalam hujan hingga hatiku hancur berantakan. Sehingga ketika aku mengangkat kepalaku, tak akan ada yang menanyakan, "mengapa kau menangis?" dan aku hanya aakan menggeleng. Tak akan ada yang tahu bahwa aku telah menangis dalam hujan.

Dan aku tak peduli meski hatiku hancur berantakan. Karena itu hanya akan membuatkku menangis lebih keras dan aku akan kembali berjalan pada jalan setapak yang tak kukenal meski aku telah melewati jalan itu berkali2 dalam hidupku. Dan aku akan kembali mengumpulkan kepingan hatiku di jalan itu.

i_ang minoyuki wrote:

hm... kalo kata aq puisi kang ilham terlalu harfiah kang. coba pilih diksi yg lebih banyak konotasinya. terus bahasanya juga lebih kaya novel atau cerita d bandingin puisi.

karna saya senengnya gaya yg seperti itu sih. hehehehe

Senandungjalan wrote:

SURAT KEPADA POHON

Aku minta maaf
Kalau satu masa singkat kita bertemu
Tak cukup tuk sekedar saling berbisik
yang mungkin buat kita saling tak paham

Engkau bukan Dewi Kamaratih
Karena jelas kita tak kenal abadi
Aku telah jahat padamu
Sedang kau... mungkinkah ada simpati?

Ya... sayang bahasa kita mungkin bermusuhan
Kau tak mengerti duniaku
Dan aku tak duduk di kasta yang sama denganmu
Hanya seringnya saling melihat... hanya

Taukah kau aku ingin tahu bahasamu
Bicaralah padaku...

06 06 2011, Semasa lagi sebelum kita dewasa

Ada kontradiksi nih puisinya. Perhatikan baris kedua dari larik yang pertama.
"Kalau satu masa singkat kita bertemu/Tak cukup tuk sekedar saling berbisik"
Sedangkan di baris terakhir ada kata, "Bicaralah padaku...".
Hmm. Gimana mau berbicara, kalau untuk sekadar berbisik pun tak cukup?

Senandungjalan wrote:

NULIS

Kugurat2 alur nya dalam khayal
Masih kabut... biru pekat
Lari sana sini k'liling2 sampai ke awang2
Di realita dan sosialita

Menukar wujud
Mencipta gambar
Rasa jadi kata
Hah! Sampai imsomnia aku...

Akhirnya, tuk dirasa lagi
dan dimengerti lagi

Kah kan mungkin ditulis lagi ?
Tak mengerti juga aku
Tak terpancing mata tuk mengerti...

Supaya, kita bisa berbincang
Lewat kebisuan
Kutuliskan sejudul tulisan ini

Kah kau rasakan kita berbincang ?
yang tentunya dalam kebisuan

dalam kabut2 biru 16 06 2011

Mau komentar sedikit tentang kalimat ini: "Masih kabut... biru pekat." Apakah kabut itu berwarna biru pekat? Kayaknya nggak ya.
Terus kalimat ini: "Lari sana sini k'liling2 sampai ke awang2/Di realita dan sosialita" Berlari-lari tak akan ada yang sampai ke awang-awang. Kecuali kalau terbang. Kalimat "di realita dan sosialita" pun maksudnya apa ya?

Tapi ada satu kalimat yang gue suka di puisi ini: "Supaya, kita bisa berbincang/Lewat kebisuan" Beuh! Mantap!

Gue mau ikutan ya. Ini ada dua puisi buatan gue yang sangat gue suka Bekicot!

Quote :

Tinggalkan Aku Saja

Begini, aku sudah terlanjur menjadi api
dan angin pun bernyanyi menjadikan aku mati

jangan menangis dan mematung di situ
pulanglah, seseorang sedang menunggumu

nah, begitu, jalanlah!
jangan terlalu sering menoleh
nanti kamu menangis lagi

aku sudah menjadi hampa
melarut bersama angin menjelajahi benua
pulanglah, lupakan aku tak apa.

begini, aku punya satu pesan untukmu:
'berhentilah mencintaiku'

itu pun kalau kamu mampu

Quote :

Perpisahan

Perpisahan memang menyebalkan
serupa menghirup aroma hangit dari sehelai rambut yang terbakar

Tapi kita selalu lupa menghitung sudah berapa banyak napas yang telah terlepas,
sebab hidup ini ternyata memang begitu gegas.

Dan ternyata perpisahan memang tidak selalu hadir di akhir cerita,
ia hadir sejak pertama kali sabda tercipta.

Sesekali bolehlah kalian mampir ke blog khusus sajak-sajak gue di sini: www.sajaktukangtidur.blogspot.com

ilhammenulis wrote:

buat bang senandungjalan

sebenernya dari pilihan kata bagus bang, serius..

tapi kok saya gak dapet feelnya ya pas baca? mungkin karena saya gak ngerti maksud puisinya bang

*jadi pengen ikutan

gila.. saya dah nge-Thanks, ngasih plus poin lg... pdahal niatnya mo multiquote..

kata2nya sulit di mengerti y?? brarti kudu lbih sderhana lg?

i_ang minoyuki wrote:

diksinya udah bagus. aku hampir ga bisa nemu kecacatan dari puisi yg senandung bikin. jujur, kayanya aku nemu 'gaya' penulisan yg sama. jadi, ga terlalu sulit nemuin arti dari apa yg kamu tulis :geek:

wah.. mkasih bgt nih..
lebai jg sih klo g ada cacat..

tukangtidur wrote:

Ada kontradiksi nih puisinya. Perhatikan baris kedua dari larik yang pertama.
"Kalau satu masa singkat kita bertemu/Tak cukup tuk sekedar saling berbisik"
Sedangkan di baris terakhir ada kata, "Bicaralah padaku...".
Hmm. Gimana mau berbicara, kalau untuk sekadar berbisik pun tak cukup?

iya jg ya..
klo diartikan bicara itu nyoba ketemuan lagi gmn?? maksa g ya??

tukangtidur wrote:

Mau komentar sedikit tentang kalimat ini: "Masih kabut... biru pekat." Apakah kabut itu berwarna biru pekat? Kayaknya nggak ya.
Terus kalimat ini: "Lari sana sini k'liling2 sampai ke awang2/Di realita dan sosialita" Berlari-lari tak akan ada yang sampai ke awang-awang. Kecuali kalau terbang. Kalimat "di realita dan sosialita" pun maksudnya apa ya?

Tapi ada satu kalimat yang gue suka di puisi ini: "Supaya, kita bisa berbincang/Lewat kebisuan" Beuh! Mantap!

oh.. lagi2 gw ceroboh..
sbnernya mksud gw biru pekat itu suasananya, bukan kabutnnya
mungkin kudu diganti gini ya.. "Masih kabut... trasa biru pekat sesaki dada."

klo yg awang2 mngkin konotatif sih... dlam dunia imajinasi kan bukan g mungkin ada tangga ke awang2.. :p
yg berlari di sini roh gw critanya (wedeh?).. jadi dari dasarnya udah terbang, gak mijak..
realita dan sosialita.. mksudnya yg gw tulis2 itu soal realita kehidupan ama masalah sosial..

intinya gw perlu perbaiki penyampaian arti kali ya.. masih terlalu bingungin arti puisi gw
makasih bgt nieh... salut!

*tnang.. puisi lu pada gw komen abis ini..

ilhammenulis wrote:

satu dulu ah.. ini salah satu yang paling saya suka

ilhammenulis wrote:

Heartbreak Series #8

Untuk terakhir kalinya

kau tak perlu membacanya jika tak ingin.

Ini yang terakhir.. setelah ini tak sudi kubuang isi pena dan kepalaku untukkmu.

Inilah aku, yang hidup di dunia kata-kata. yang terbiasa memaknai rasa lewat bisikan aksara dan torehan pena. tapi rupanya metaforaku tak lagi memiliki arti untukmu, bait-bait indahku telah sukses kau bunuh.. dan segala hasrat yang selama ini kuungkap lewat deretan kalimat hanya kau anggap angin lalu.

aku salah, itu kuakui..

seharusnya aku memahami, realita dan fiksi sama sekali tak sehati. mereka adalah dua kontradiksi yang tak saling mengisi, saling membenci karena merasa dapat berdiri sendiri. satu menghujam menjejak bumi, lainnya mengepak menapak langit.
ya, itulah kita.

Seharusnya aku menyadari, selayaknya kau seharusnya memberi tahu.. selama ini aku menanti sebuah harapan tak berisi, sebuah impian yang mati. kusangka aku menanti hatimu yang terkunci agar mau membuka diri. aku salah, selama ini pintu hatimu selalu terbuka.. kecuali untukku.

kurasa kau sudah tahu.

aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu..

tapi kau tak mau tahu, dan memilih untuk tidak perduli..
padaku, pada perasaanku, dan pada pesan-pesan yang kutinggalkan untukmu.

jadi jangan salahkan jika akupun bersikap seperti itu padamu. karena aku tak sudi menunggu sesuatu yang abadi, aku tak ingin selamanya menanti..

aku memilih untuk meninggalkan cintaku, dan membawa kembali hatiku yang kutitipkan padamu..

kuharap kau mengerti.

sekarang, aku akan bangun dari mimpi, dongeng horor yang kusangka cerita fantasi akan segera berganti, dan walaupun saat terjaga aku menemukan diriku hanya seorang diri, aku takkan lari. karena aku yakin itu masih lebih baik dari memimpikanmu yang tak hakiki.

dan, akupun hanya bisa berharap pagi segera menepi, menebarkan kehangatan sinar mentari di hatiku yang kini kupeluk kembali, dalam keadaan terkunci.

dan jangan harap kudoakan kau bahagia bersamanya, itu takkan mungkin kulakukan..
aku hanya berdoa, agar suatu hari kau mengerti, dan merasakan apa yang kurasakan untukmu saat ini.

dan kuharap kau menangis, karena akupun begitu.

Juli 2010

mungkin terlalu bertele2 sih bro..

misal:
Inilah aku, yang hidup di dunia kata-kata. yang terbiasa memaknai rasa lewat bisikan aksara dan torehan pena. tapi rupanya metaforaku tak lagi memiliki arti untukmu, bait-bait indahku telah sukses kau bunuh.. dan segala hasrat yang selama ini kuungkap lewat deretan kalimat hanya kau anggap angin lalu.

kan bisa jadi gini:

Ini aku, yg di bumi kata2
yg fasih meng-aksara rasa
dan kau... muntah?
kah jadi ini gula2 pahit pada mulutmu

kira2 gitu (y mngkin gw gak bisa ngasih roh yg sama)
intinya mnurut gw perlu dipadatkan aja

i_ang minoyuki wrote:

ini salah satu sajak favorit di blog punyaku.

Quote :

Crying in The Rain

Dan aku menangis seiring dengan hujan yang membasahi tubuhku dan meluluhlantakan pikiranku. Aku terdiam dalam tangis diiringi irama hujan yang tak kunjung berhenti.

Aku kembali berjalan ditemani oleh aliran tangis yang bersatu dengan hujan. Berjalan di jalan setapak yang aku sendiri tak tahu di mana ujung dari jalan ini. Mungkin aku akan berhenti sejenak untuk melepas lelah. Tapi aku tak kunjung menemukan ujung jalan tersebut dan aku sadar aku tak dapat berhenti. Tidak sekarang! Karena aku harus menemukan semua kepingan hatiku yang terlanjur hilang ditelan tangisan dan hujan.

Tangisanku dan hujan...
Bagaikan dua lembar kertas yang bersatu dengan lem. Dan mereka selalu berhasil untuk meluluhlantakan perasaanku.

Tapi aku tak peduli. Aku senang menangis dalam hujan hingga hatiku hancur berantakan. Sehingga ketika aku mengangkat kepalaku, tak akan ada yang menanyakan, "mengapa kau menangis?" dan aku hanya aakan menggeleng. Tak akan ada yang tahu bahwa aku telah menangis dalam hujan.

Dan aku tak peduli meski hatiku hancur berantakan. Karena itu hanya akan membuatkku menangis lebih keras dan aku akan kembali berjalan pada jalan setapak yang tak kukenal meski aku telah melewati jalan itu berkali2 dalam hidupku. Dan aku akan kembali mengumpulkan kepingan hatiku di jalan itu.

Guru b.indo SMP gw sih ngajarin klo puisi itu harus aneh (loh? )
srius.. puisi kudu abstrak katanya
klo gw nangkep sih perlu permainan S-P-O lagi yg dibikin kacau supaya anehnya dapet
trus kata2 dipendekin... misal aku diganti ku (terserah jg sih klo ini.. subjektif aja)

saran lainnya.. judul dalam Bahasa Indonesia lbih bgus kyknya

tapi keseluruhan gw salut ama detilnya lu gambarin adegan pendek itu

sori y.. klo gw rada sotoy, gw sndiri masih baru blajar nulis

tukangtidur wrote:

Gue mau ikutan ya. Ini ada dua puisi buatan gue yang sangat gue suka Bekicot!

Quote :

Tinggalkan Aku Saja

Begini, aku sudah terlanjur menjadi api
dan angin pun bernyanyi menjadikan aku mati

jangan menangis dan mematung di situ
pulanglah, seseorang sedang menunggumu

nah, begitu, jalanlah!
jangan terlalu sering menoleh
nanti kamu menangis lagi

aku sudah menjadi hampa
melarut bersama angin menjelajahi benua
pulanglah, lupakan aku tak apa.

begini, aku punya satu pesan untukmu:
'berhentilah mencintaiku'

itu pun kalau kamu mampu

Quote :

Perpisahan

Perpisahan memang menyebalkan
serupa menghirup aroma hangit dari sehelai rambut yang terbakar

Tapi kita selalu lupa menghitung sudah berapa banyak napas yang telah terlepas,
sebab hidup ini ternyata memang begitu gegas.

Dan ternyata perpisahan memang tidak selalu hadir di akhir cerita,
ia hadir sejak pertama kali sabda tercipta.

Sesekali bolehlah kalian mampir ke blog khusus sajak-sajak gue di sini: www.sajaktukangtidur.blogspot.com

ah.. kalah gw
sederhana tapi dapet bgt feelnya..

sial gw g bisa ngritik..
kyknya dah kalah level gw..

sebenarnya saya ingin ikuuutt seruseruan.. tapi ga punya skill sama pengetahuan

hamoct wrote:

sebenarnya saya ingin ikuuutt seruseruan.. tapi ga punya skill sama pengetahuan

[code]

lw pikir gw punya skill ??
gw modal sotoy doang.. wkwkwk


nyantai aja.. sotoy2an aja..
g masalah kok

Terkadang benci
Terkadang suka
Terkadang lupa
Terkadang rindu

Cinta sejati takkan berujung
dan mustahil untuk berakhir
Cinta sejati akan tetap hidup
meski akhirnya ajal menjemput

Dia adalah Cinta
SHMILY julukannya
dalam hidupku hanya dia
dialah yang menjadi SHMILY-ku
tapi baginya
aku bukanlah SHMILY-nya

Cinta bukanlah tawa di kala senang
tapi Cinta bisa membuat senyuman tulus dengan genangan air mata

Cinta taklah bertepi dan berujung
ketika Cinta tercipta maka tak ada penghapusnya

Cinta tidak akan berakhir di kelamnya malam
karena Cinta tidak bisa di ukur dengan waktu

Cinta bukan di tangan atau di bibir
dengan Cinta kita hanya perlu menatap

Cinta berada didalam lubuk hati yang terdalam
dan Cinta tak pernah memaksa balasan ataupun hadiah

bahkan Cinta akan tetap hidup di kala mati menjelang...

vibie wrote:

Terkadang benci
Terkadang suka
Terkadang lupa
Terkadang rindu

Cinta sejati takkan berujung
dan mustahil untuk berakhir
Cinta sejati akan tetap hidup
meski akhirnya ajal menjemput

Dia adalah Cinta
SHMILY julukannya
dalam hidupku hanya dia
dialah yang menjadi SHMILY-ku
tapi baginya
aku bukanlah SHMILY-nya

vibie wrote:

Cinta bukanlah tawa di kala senang
tapi Cinta bisa membuat senyuman tulus dengan genangan air mata

Cinta taklah bertepi dan berujung
ketika Cinta tercipta maka tak ada penghapusnya

Cinta tidak akan berakhir di kelamnya malam
karena Cinta tidak bisa di ukur dengan waktu

Cinta bukan di tangan atau di bibir
dengan Cinta kita hanya perlu menatap

Cinta berada didalam lubuk hati yang terdalam
dan Cinta tak pernah memaksa balasan ataupun hadiah

bahkan Cinta akan tetap hidup di kala mati menjelang...

vibie wrote:

Saat mata ini harus terpejam
biarkan nafas tetap mendera
hingga tersenyumku padamu
dan izinkan aku berbicara
dalam deru nafas terakhirku
1 hal yang harus kamu tahu
hanya 1 hal...
aku mencintaimu tanpa berharap apapun dari itu
karena aku tahu, tidaklah diriku pantas untuk dirimu
meskipun kamu tetap menerimaku
akupun takkan punya waktu yang cukup untuk membahagiakanmu
karena aku hanyalah seorang petualang yang cacat
dan kau adalah bidadari yang sempurna
dan
aku mencintaimu didalam hatiku
dan akan tetap didalam hatiku
hanya Senyumanlah yang kuharapkan

syarat blom terpenuhi nih om..

wah paling seneng deh klo ada trit2 beginian...ngasah ilmu bgt...bisa brbagi lagi...
thanks ah buat agan senandungjalan

ilhammenulis wrote:

buat bang senandungjalan

sebenernya dari pilihan kata bagus bang, serius..

tapi kok saya gak dapet feelnya ya pas baca? mungkin karena saya gak ngerti maksud puisinya bang

*jadi pengen ikutan

aku stuju sm agan ilham, aku juga kurang dapet "feel" ny...mgkin krena pmaknaan puisiny kurang mndalam, ya... masih terlalu harfiah klo mnurutku...

ilhammenulis wrote:

satu dulu ah.. ini salah satu yang paling saya suka

ilhammenulis wrote:

Heartbreak Series #8

Untuk terakhir kalinya

kau tak perlu membacanya jika tak ingin.

Ini yang terakhir.. setelah ini tak sudi kubuang isi pena dan kepalaku untukkmu.

Inilah aku, yang hidup di dunia kata-kata. yang terbiasa memaknai rasa lewat bisikan aksara dan torehan pena. tapi rupanya metaforaku tak lagi memiliki arti untukmu, bait-bait indahku telah sukses kau bunuh.. dan segala hasrat yang selama ini kuungkap lewat deretan kalimat hanya kau anggap angin lalu.

aku salah, itu kuakui..

seharusnya aku memahami, realita dan fiksi sama sekali tak sehati. mereka adalah dua kontradiksi yang tak saling mengisi, saling membenci karena merasa dapat berdiri sendiri. satu menghujam menjejak bumi, lainnya mengepak menapak langit.
ya, itulah kita.

Seharusnya aku menyadari, selayaknya kau seharusnya memberi tahu.. selama ini aku menanti sebuah harapan tak berisi, sebuah impian yang mati. kusangka aku menanti hatimu yang terkunci agar mau membuka diri. aku salah, selama ini pintu hatimu selalu terbuka.. kecuali untukku.

kurasa kau sudah tahu.

aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu..

tapi kau tak mau tahu, dan memilih untuk tidak perduli..
padaku, pada perasaanku, dan pada pesan-pesan yang kutinggalkan untukmu.

jadi jangan salahkan jika akupun bersikap seperti itu padamu. karena aku tak sudi menunggu sesuatu yang abadi, aku tak ingin selamanya menanti..

aku memilih untuk meninggalkan cintaku, dan membawa kembali hatiku yang kutitipkan padamu..

kuharap kau mengerti.

sekarang, aku akan bangun dari mimpi, dongeng horor yang kusangka cerita fantasi akan segera berganti, dan walaupun saat terjaga aku menemukan diriku hanya seorang diri, aku takkan lari. karena aku yakin itu masih lebih baik dari memimpikanmu yang tak hakiki.

dan, akupun hanya bisa berharap pagi segera menepi, menebarkan kehangatan sinar mentari di hatiku yang kini kupeluk kembali, dalam keadaan terkunci.

dan jangan harap kudoakan kau bahagia bersamanya, itu takkan mungkin kulakukan..
aku hanya berdoa, agar suatu hari kau mengerti, dan merasakan apa yang kurasakan untukmu saat ini.

dan kuharap kau menangis, karena akupun begitu.

Juli 2010

gan, aku sih mikirny ini prosa...
tp emg sih karya puisi angkatan modern itu bebas, gak ada batasan kata atau rima (stauku sih...), lebih ke ekspresi seni ny...

i_ang minoyuki wrote:

ini salah satu sajak favorit di blog punyaku.

Quote :

Crying in The Rain

Dan aku menangis seiring dengan hujan yang membasahi tubuhku dan meluluhlantakan pikiranku. Aku terdiam dalam tangis diiringi irama hujan yang tak kunjung berhenti.

Aku kembali berjalan ditemani oleh aliran tangis yang bersatu dengan hujan. Berjalan di jalan setapak yang aku sendiri tak tahu di mana ujung dari jalan ini. Mungkin aku akan berhenti sejenak untuk melepas lelah. Tapi aku tak kunjung menemukan ujung jalan tersebut dan aku sadar aku tak dapat berhenti. Tidak sekarang! Karena aku harus menemukan semua kepingan hatiku yang terlanjur hilang ditelan tangisan dan hujan.

Tangisanku dan hujan...
Bagaikan dua lembar kertas yang bersatu dengan lem. Dan mereka selalu berhasil untuk meluluhlantakan perasaanku.

Tapi aku tak peduli. Aku senang menangis dalam hujan hingga hatiku hancur berantakan. Sehingga ketika aku mengangkat kepalaku, tak akan ada yang menanyakan, "mengapa kau menangis?" dan aku hanya aakan menggeleng. Tak akan ada yang tahu bahwa aku telah menangis dalam hujan.

Dan aku tak peduli meski hatiku hancur berantakan. Karena itu hanya akan membuatkku menangis lebih keras dan aku akan kembali berjalan pada jalan setapak yang tak kukenal meski aku telah melewati jalan itu berkali2 dalam hidupku. Dan aku akan kembali mengumpulkan kepingan hatiku di jalan itu.

sama kyk komen di atas...abis jenisny mirip sih...hehe...sepuh, CMIIW dong...

tukangtidur wrote:

Gue mau ikutan ya. Ini ada dua puisi buatan gue yang sangat gue suka Bekicot!

Quote :

Tinggalkan Aku Saja

Begini, aku sudah terlanjur menjadi api
dan angin pun bernyanyi menjadikan aku mati

jangan menangis dan mematung di situ
pulanglah, seseorang sedang menunggumu

nah, begitu, jalanlah!
jangan terlalu sering menoleh
nanti kamu menangis lagi

aku sudah menjadi hampa
melarut bersama angin menjelajahi benua
pulanglah, lupakan aku tak apa.

begini, aku punya satu pesan untukmu:
'berhentilah mencintaiku'

itu pun kalau kamu mampu

Quote :

Perpisahan

Perpisahan memang menyebalkan
serupa menghirup aroma hangit dari sehelai rambut yang terbakar

Tapi kita selalu lupa menghitung sudah berapa banyak napas yang telah terlepas,
sebab hidup ini ternyata memang begitu gegas.

Dan ternyata perpisahan memang tidak selalu hadir di akhir cerita,
ia hadir sejak pertama kali sabda tercipta.

Sesekali bolehlah kalian mampir ke blog khusus sajak-sajak gue di sini: www.sajaktukangtidur.blogspot.com

wah kliatan nih si agan tukangtidur karyany bnyk yg realis atau surrealis, ya... nebak doang sih...
mnurutku yg namany puisi itu bagusny kayak Chairil Anwar, penuh makna yg tersirat, drpd yg tersurat...pnggunaan kata2 juga mesti dperhatiin, klo terlalu realis, kyny kurang dapet feel ny...tp itu puisi angkatan tua sih... jd ngrasa tua...

-EL- wrote:

sebenarnya saya ingin ikuuutt seruseruan.. tapi ga punya skill sama pengetahuan

Senandungjalan wrote:

hamoct wrote:

sebenarnya saya ingin ikuuutt seruseruan.. tapi ga punya skill sama pengetahuan

[code]

lw pikir gw punya skill ??
gw modal sotoy doang.. wkwkwk


nyantai aja.. sotoy2an aja..
g masalah kok

bener gan...sotoy aja dlu...asal gak keterlaluan...
klo aku sotoyny kterlaluan gak sih?? :pale:
mnding skill, pngalamanku aja cetek, tp cuek aja tuh... :cheers:

vibie wrote:

Terkadang benci
Terkadang suka
Terkadang lupa
Terkadang rindu

Cinta sejati takkan berujung
dan mustahil untuk berakhir
Cinta sejati akan tetap hidup
meski akhirnya ajal menjemput

Dia adalah Cinta
SHMILY julukannya
dalam hidupku hanya dia
dialah yang menjadi SHMILY-ku
tapi baginya
aku bukanlah SHMILY-nya

knp mesti ada SHMILY ya? klo ini karya buat dibaca orang, mesti kata2 yg dmngerti jg lho...sklipun puisi suka pake bhsa aneh2, tp tetep itu bhsa yg masih dkenal org, kan? lagi2... CMIIW

vibie wrote:

Cinta bukanlah tawa di kala senang
tapi Cinta bisa membuat senyuman tulus dengan genangan air mata

Cinta taklah bertepi dan berujung
ketika Cinta tercipta maka tak ada penghapusnya

Cinta tidak akan berakhir di kelamnya malam
karena Cinta tidak bisa di ukur dengan waktu

Cinta bukan di tangan atau di bibir
dengan Cinta kita hanya perlu menatap

Cinta berada didalam lubuk hati yang terdalam
dan Cinta tak pernah memaksa balasan ataupun hadiah

bahkan Cinta akan tetap hidup di kala mati menjelang...

vibie wrote:

Saat mata ini harus terpejam
biarkan nafas tetap mendera
hingga tersenyumku padamu
dan izinkan aku berbicara
dalam deru nafas terakhirku
1 hal yang harus kamu tahu
hanya 1 hal...
aku mencintaimu tanpa berharap apapun dari itu
karena aku tahu, tidaklah diriku pantas untuk dirimu
meskipun kamu tetap menerimaku
akupun takkan punya waktu yang cukup untuk membahagiakanmu
karena aku hanyalah seorang petualang yang cacat
dan kau adalah bidadari yang sempurna
dan
aku mencintaimu didalam hatiku
dan akan tetap didalam hatiku
hanya Senyumanlah yang kuharapkan

puisiny simpel, feel ny jg simpel, jadiny pas...

Biar Hilang

Berlutut di depanmu
Aku memuja
Menurut di belakangmu
Aku menyuka

Biar hilang diri ini
dalam kemuraman batin
Dan tutuplah perawi
biar diri makin yakin

Aku merunut rupamu
Aku mengikut tawamu
Aku menghiba sukamu
Biar hilang saja diri ini



-------------------------------------------------------------

coba posting atu dulu ah...
udh sotoy tp gak pedeh... kontradiktif dkit lah.... :afro: